Senin 03 Oct 2016 16:51 WIB

Cukai Diusulkan Gantikan Plastik Berbayar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Pekerja memasukan barang belanjaan ke kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja memasukan barang belanjaan ke kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengakhiri kantong plastik berbayar memunculkan ide untuk menerapkan cukai plastik. Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan adanya cukai plastik lebih menguntungkan bagi pemerintah.

Ia mengatakan, pada saat kantong plastik berbayar diterapkan, kebanyakan toko tidak mengetahui berapa banyak yang dikeluarkan sehingga menyulitkan berapa besar biaya yang masuk. Sementara itu, penerapan cukai langsung dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan berapa banyak produksinya.

"Kalau ini ada kepastian," katanya.

Saat ini pemerintah masih terus mengkaji skenario terbaik terkait penggunaan kantong plastik di Indonesia. Ia menekankan skenario tersebut memiliki dampak signifikan kepada penerimaan negara tapi tidak memberatkan masyarakat.

Baca juga: Banyak Toko Ritel Kembali Gratiskan Kantong Plastik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement