REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, program pengampunan pajak atau tax amnesty telah berdampak pada pasar modal Indonesia. Hal ini terlihat dari peningkatan transaksi harian saham di BEI, yang terus meningkat drastis sejak program pengampunan pajak.
"Saya menganalisa transaksi harian naik signifikan dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 8 triliun. Apakah ini efek dari tax amnesty? bisa saja," ujar Tito, Senin (3/10).
Tito menambahkan, transaksi harian tersebut empat kali lebih besar dari Singapura dan dua kali lebih besar dari Malaysia. Selain itu, transaksi harian ini juga enam kali lebih besar dari Filipina.
Tito menjelaskan, pasar modal Singapura sedang ketar-ketir sebab dari 250 perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan asing, 100 diantaranya merupakan perusahaan bermasalah. Dengan kondisi seperti ini, pasar modal Indonesia dapat melampaui Singapura. Apalagi, pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan emiten baru.
Tito menambahkan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan pasar modal Indonesia rata-rata 26 persen setahun. Sedangkan Malaysia minus 5 persen, dan Singapura minus 1 persen.
"Dia malah banyak delisting daripada listing. Dalam tiga tahun, kita akan kalahkan Singapura, Malaysia, dan Thailand," kata Tito.