REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (30/9) dibuka melemah 19,58 poin atau setara dengan 0,36 persen di level 5.412,38. Meski dibuka melemah, laju IHSG terus menunjukkan tren penguatan di level 5.434,71 pada pukul 09.40 WIB.
Analis Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada menilai, IHSG kembali ditutup menguat terbatas pada perdagangan kemarin dan masih mampu berada di area 5400an. Meski begitu, keadaan tersebut kembali dimanfaatkan pelaku pasar asing untuk masuk secara perlahan.
"Kini, IHSG berpeluang bergerak cenderung menguat terbatas sambil menguji area level psikologis baru 5500 seiring dana asing yang mulai inflow ke pasar. IHSG pada hari ini akan berada di-support 5.387-5.409 dan resisten 5.459-5.488," ujar Reza, Jumat (30/9).
Menurut Reza, laju saham secara tren memperlihatkan masih adanya potensi penguatan namun, dari sisi volume mulai terbatas. Sementara pada perdagangan Kamis (29/9), setelah sempat mengalami penguatan tajam di awal sesi, laju IHSG ditutup menguat tipis imbas aksi profit taking sekaligus menutup gap di awal sesi. Namun kali ini, kata Reza, penguatan yang terjadi disertai aksi beli asing yang besar, mencapai Rp 900 miliar.
Sektor energi memimpin penguatan setelah adanya sentimen OPEC dan Iran yang akan menyetujui pembatasan produksi dan akan diumumkan 30 November mendatang.
"Dana tax amnesty yang terus bertambah membuat IHSG berpeluang menuju area 5500 dalam waktu dekat. Akan tetapi, juga perlu diwaspadai jika nantinya dapat dimanfaatkan untuk profit taking," ujarnya.
Sepanjang pergerakan, IHSG menguat dan diikuti laju rupiah yang melemah tipis. Sementara itu, asing mencatatkan nett buy. Asing tercatat mulai melakukan aksi beli (dari nett sell Rp 668,24 miliar menjadi nett buy Rp 937,96 miliar).