Selasa 27 Sep 2016 20:20 WIB

Ini Lima Jurus Kadin Tingkatkan Ekspor

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Budi Raharjo
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia perlu menumbuhan nilai ekspor yang selama ini masih menurun. Penambangan nilai ini diharap bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian dalam negeri yang tengah kesulitan menghadapi pelemahan ekonomi global

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sebagai pelaku industri sangat mendukung perbaikan nilai ekspor ini. Untuk mengefektifkan ekspor, langkah-langkah strategis perlu disusun bersama antara pemerintah dan pelaku dalam mengembangkan ekspor nasional. 

Wakil Ketua Umum Kadin Benny Sutrisno mengatakan, terdapat lima pilar yang harus dikembangkan secara bersama oleh pelaku usaha dan pemerintah. Lima hal tersebut adalah ‎penambahan jumlah eksportir, Diversifikasi produk ekspor, Pengembangan pasar ekspo, Peningkatan harga ekspor, dan Pengembangan ekosistem ekspor. "Pelaku ekspor merupakan kontributor utama dalam peningkatan jumlah dan nilai ekspor yang saat ini masih anjlok," kata Benny, Selasa (27/9).

Benny menjelaskan, ‎saat ini tengah terjadi penurunan jumlah eksportir akibat kemampuan daya saing dan kemampuan perusahaan yang mulai terdampak pelemahan kondisi global dalam beberapa tahun terakhir.‎ Bukan hanya perusahaan pelaku ekspor berskala besar, namun pelaku usaha menengah dan kecil pun mengalami situasi yang relatif serupa.

Dengan kondisi ini, pelaku usaha dan pemerintah haris berupaya mencetak eksporti baru yang berkualitas.‎ Semua pemangku kepentingan juga wajib jemput bola dengan mendorong lahirnya eksportir baru dari kalangan berpendidikan dan memiliki kompetensi tinggi.

Pilar kedua yakni diversifikasi produk. Pengembangan produk dari sumber daya primer yang sebelumnya telah dijual di pasaran luar negeri. Keberadaan produk sejenis yang tidak berbeda dengan produk utama bisa memberikan pilihan kepada pangsa pasar.

Ketiga, pengembangan pasar ekspor menjadi satu program yang harus segera dilaksanakan. Dengan pasar ekspor yang tengah lesu seperti Amerika, Cina dan negara-negara Eropa maka pasar ekspor baru diharap bisa menjaga nilai pedagangan di luar negeri tidak turun, minimal setara.

Keempat, peningkatan harga ekspor, tergantung dari mutu yang dijual oleh pelaku usaha. Selama ini banyak produk yang dieskpor hanya dalam bentuk barang mentah. Padahal seharusnya produk yang diperdagangkan bisa memiliki nilai jual lebih, sehingga harga produk tersebut lebih tinggi ketika dijual di pasaran.

Kelima, pengembangan eksositem ekspor menjadi salah satu faktor yang tidak boleh dielakan. Dengan ekosistem untuk ekspor yang menunjang pelaku usaha, maka jumlah eksportir dan barang yang diekspor akan bertambah. "Penambangan eskportir dan jumlah produk yang diekspor akan menumbuhkan nilai ek‎spor dan berdampak pada pertumbuhan pendapatan negara," papar Benny.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement