Selasa 27 Sep 2016 14:03 WIB

Bali Makin Hijau dengan Gas Bumi

Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali sebagai pulau yang menjadi tempat berlabuh wisatawan berbagai negara, mulai diproyeksikan sebagai 'Green Province'. Langkah riil telah dilakukan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTD Gas) 200 MW di Pesanggaran, Denpasar, sebagai upaya meminimalkan penggunaan energi berbahan fosil dan beralih pada gas bumi yang lebih ramah lingkungan.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, keberadaan PLTD Gas ini membawa dampak positif tidak hanya demi kesejahteraan masyarakat Bali secara ekonomi, tetapi juga untuk pelestarian lingkungan dan alam Bali.

"PLTD Gas menimbulkan polusi udara lebih kecil, memberikan hasil lebih maksimal dan menghindarkan kebisingan serta getaran," ujar Pastika dalam kesempatan peresmian (PLTD Gas) 200 MW di Pesanggaran, Denpasar.

Penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi di Pulau Bali diharapkan dapat lebih diminimalkan. Salah satu solusinya ialah pembangkit listrik yang berbahan bakar diesel atau minyak bumi, digantikan dengan berbahan bakar gas atau energi baru terbarukan.

Dengan adanya penggunaan gas ini, sudah tentu akan menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Hasil dari penghematan itu dapat digunakan untuk menyumbang bagi warga yang tinggal di daerah terpencil. Misalnya, untuk perbaikan sektor kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Selanjutnya, Provinsi Bali segera dijadikan sebagai wilayah percontohan penggunaan energi terbarukan tingkat dunia. Di mana, seluruh hotel di kawasan Bali akan diwajibkan menggunakan bahan bakar gas sehingga alam lingkungan Pulau Dewata dapat terjaga dan lestari.

"Energi terbarukan yang ramah lingkungan ini amat diperlukan di masa depan untuk mengantisipasi, salah satunya pemanasan global. Nanti perhotelan dan kantor perusahaan di Bali diwajikan menggunakan energi ramah lingkungan ini," tutur Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, IGN Wiratmaja Puja.

Kementerian ESDM berencana memperpanjang pipa "liquefied natural gas" (LNG) ke wilayah Sanur, Kuta, dan Nusa Dua untuk penggunaan energi terbarukan pada sektor pariwisata. Nantinya hotel-hotel yang selama ini menggunakan sumber energi listrik, misalnya berbahan solar, maka dapat menghemat pengeluaran dengan beralih ke gas. Langkah ini pun dapat membantu dan mengkampanyekan energi bersih terbarukan.

Saat ini, jumlah kamar hotel di Bali mencapai sekitar 130 ribu kamar hotel. Penggunaan sumber energi amat diperlukan para pengelola perhotelan, untuk mendukung kelangsungan usaha seiring dengan meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali setiap tahunnya. Penggunaan gas bumi yang merupakan energi ramah lingkungan ini selaras dengan langkah Pemerintah Provinsi Bali yang menggulirkan program unggulan Bali Green Province.

Bali digadang-gadang menjadi destinasi wisata yang ramah penduduk, sekaligus ramah alam lingkungannya, dengan bertumpu pada penggunaan gas bumi sebagai sumber energi. Penggunaan gas bumi ini, menjadikan lingkungan lebih bersih dengan menurunnya emisi CO2 gas buang, sehingga oksigen yang dihirup terminimalisasi dari polusi yang mencemari udara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement