Selasa 27 Sep 2016 04:58 WIB

KAI Sasar Pengusaha Berikat

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) dan Menkominfo Rudiantara (kiri) melakukan peninjauan ke salah satu gudang usai meresmikan secara simbolis 11 Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Indu
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) dan Menkominfo Rudiantara (kiri) melakukan peninjauan ke salah satu gudang usai meresmikan secara simbolis 11 Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Indu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meningkatkan kapasitas pendapatan dari sektor logistik, kedepan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan merambah menjadi jalur penghubung. Hal ini juga memenuhi permintaan pasar pengusaha berikat yang memiliki perusahan dekat dengan pelabuhan.

Direktur Komersil dan IT PT KAI, Kuncoro Wibowo mengatakan ada beberapa perusahaan di Gresik, Kerawang dan Solo yang memang meminati moda transportasi kereta api untuk membawa barangnya menuju tempat pengiriman. Kuncoro mengatakan komunikasi kepada perusahaan perusahaan ini sudah dibuka.

Kuncoro mengatakan, 2017 mendatang KAI akan meningkatkan kapasitas pendapatan dari sektor logistik sebesar 60 persen dari total pendapatan. Selama lima tahun teakhir ini pendapatan KAI didominasi dari angkutan penumpang.

"Kita lihat di Gresik dan Kerawang banyak perusahaan yang dekat dengan pelabuhan. Kita akan menyasar hal ini supaya logistik mereka bisa bekerjasama dengan kita," ujar Kuncoro di Hotel Borobudur, Senin (26/9).

Ia mengatakan, selama ini pendapatan angkutan barang PT KAI didominasi oleh Batu Bara dan Semen. Kedepan, mereka akan menyasar barang komoditas yang biasanya diangkut menggunakan truk.

Kuncoro mengatakan, jika para pengusaha ini memakai jalur distribusinya melalui rel maka beban jalan raya juga akan semakin berkurang. Ia mengatakan ini salah satu bentuk integrasi agar menciptakan jalur distribusi yang lebih hemat dan efisien.

Menurutnya, untuk mendukung hal ini KAI sudah memiliki 30 gerbong tambahan dan 50 lokomotif baru untuk mengangkut barang barang ini. Kuncoro mengatakan nantinya lokomotif yang sudah siap ini bisa mengankut peti peti kemas.

"Untuk investasi tambahan saya rasa belum perlu karena kita masih cukup gerbong dan lokomotif. Hal ini bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Kuncoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement