REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan mengeluarkan produk pembiayaan perumahan yang akan menyasar segmen kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di luar segmentasi KPR perbankan.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan SMF akan menjadi agen dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bertajuk KPR Sejahtera SMF kepada bank pembangunan daerah dan perusahaan pembiayaan. "Jadi SMF sebagai grosir-nya (menyalurkan produk KPR) kepada bank dan perusahaan pembiayaan yang jadi "pengecer", untuk memberikan kredit kepada masyarakat," kata Ananta di Semarang, Jumat (24/9).
Produk baru yang akan diluncurkan pada Januari 2017 tersebut direncanakan akan menggandeng empat bank pembangunan daerah yakni BPD Sumut, BPD Sultra, BPD NTB, dan BPD Jateng sebagai permulaan. Selanjutnya, kata Ananta, SMF menargetkan seluruh BPD akan diikutsertakan dalam menyalurkan KPR Sejahtera SMF. "Memang kita dipesenin pemegang saham. Kalau mau bangun KPR kalau bisa fokus di luar Jawa dulu," kata Ananta.
Menurut dia, pembangunan KPR di luar pulau Jawa sangat penting sebagai tolak ukur keberhasilan SMF dalam menyalurkan KPR. Selain itu juga untuk mendorong pembangunan perumahan di luar Pulau Jawa. Sasaran kelompok masyarakat yang direncanakan sebagai penerima KPR Sejahtera SMF yang merupakan kelompok masyarakat berpotensi menjadi kreditur namun tidak memenuhi persyaratan perbankan. Apabila kreditur penerima Fasilitas Likuidasi Pembiayaan Perumahan (FLPP) maksimal berpenghasilan Rp 4 juta per bulan, penerima KPR yang ditarget SMF ada sedikit di atas angka tersebut.
Sementara produk rumah yang akan diberikan dalam KPR Sejahtera SMF dengan nilai di kisaran Rp 300 juta. Sedangkan untuk suku bunga yang ditawarkan kemungkinan bisa sama dengan bunga KPR bank non-FLPP. Namun tenor yang diberikan diharapkan bisa menyamai tenor KPR FLPP atau bahkan lebih lama lagi.