REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan tentang operator Blok Masela, Inpex Corporation.
"Mengenai inpex, segala macam," katanya di Kantor KESDM, Jakarta, Jumat (23/9).
Usai pertemuan tersebut, pihak KESDM, kata Luhut, siap berbicara lagi dengan Inpex. Direncanakan, lanjut dia, bakal ada pertemuan dua kali dalam sepekan.
"Nanti kami ketemu lagi mau membahas masalah-masalah yang pending," ujar Luhut.
Luhut menjelaskan masalah yang dimaksud. Yakni tentang permintaan Inpex adanya moratorium kontrak selama 10 tahun antara 2006-2016. Alasan Inpex, karena pemerintah mengganti skema kilang gas alam cair (LNG) Masela, dari sebelumnya di lepas pantai (offshore) menjadi di darat (onshore).
Jika pemerintah setuju moratorium, Inpex bisa memperoleh perpanjangan kontrak selama 10 tahun. Dari yang berakhir 2028 menjadi 2038.
Menurut Luhut permasalahan ini menjadi fokus pembahasan antara KESDM dengan Inpex nantinya. "Ya masalah tadi, (moratorium) 10 tahun," tuturnya.