REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Heri Tri Saputra mengatakan, perbankan syariah berpotensi untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol. Skema pembiayaan yang dijalankan perbankan syariah sangat sesuai untuk membiayai proyek pembangunan jangka panjang.
"Sebelumnya ada proyek yang didanai oleh konvensional yakni jalan tol Cikopo-Palimanan, namun mengalami masalah karena realisasi volume tidak sesuai perjanjian. Itu baru satu ruas, belum ruas yang lain," ujar Heri di Jakarta, Kamis (22/9).
Heri menilai pembiayaan proyek jalan tol dengan skema pembiayaan perbankan syariah dapat mengatasi permasalahan tersebut. Namun memang, opsi pembiayaan perbankan syariah tersebut harus dicarikan dengan produk yang sesuai.
Heri menyambut baik upaya perbankan syariah untuk melakukan pembiayaan sindikasi pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja dengan total plafon pembiayaan sebesar Rp 834 miliar. Diharapkan, pembiayaan melalui perbankan syariah ke depan dapat dikembangkan dengan skala lebih besar sehingga dapat menjadi alternatif utama pembiayaan jalan tol.
"Setelah ini, kita akan coba di proyek serupa. Nanti bisa di Kalimantan dan Sulawsi," kata Heri.