REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah dan unit usaha syariah (UUS) bank daerah bekerja sama dalam pembiayaan sindikasi pembangunan jalan tol, dengan total plafon pembiayaan sebesar Rp 834 miliar. Pembiayaan sindikasi bank syariah ini untuk proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja yang dikelola PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ).
Kerja sama sindikasi tersebut akan menggunakan skema murabahah, dimana Bank Muamalat Indonesia dan UUS Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA). Pembiayaan sindikasi ini merupakan proyek jalan tol pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibiayai oleh perbankan syariah.
"Pembiayaan ini dengan jangka waktu 14 tahun dengan opsi tahun ke empat nasabah bisa melakukan exit dengan produk yang sedang kami rancang yakni murabahah muqayyadah," ujar Direktur Operasional dan UUS Bank Jateng Hanawijaya di Jakarta, Kamis (22/9).
Hanawijaya menjelaskan, opsi murabahah muqayyadah merupakan pilihan unggulan untuk pembiayaan jangka panjang namun belum populer. Murabahah muqayyabah merupakan opsi yang cocok untuk pembiayaan proyek jalan tol, apalagi cashflow proyek jalan tol diawal mengalami defisit karena volume kendaraan yang masih belum banyak. Selain itu, pertumbuhan jasa tol juga menyesuaikan pertumbuhan lingkungan.
"Opsi ini dirancang agar nasabah exit-nya tetap di syariah, tapi ini perlu tahapan agar sejalan dengan aturan OJK," kata Hanawijaya.
Sebagai Tahapan pertama, para UUS akan melakukan workshop awal Oktober 2016 untuk mematangkan opsi murabahah muqayyadah. Nantinya opsi tersebut diajukan ke Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan selanjutnya ke OJK. Opsi murabahah muqayyadah ini dipersiapkan agar nantinya, apabila terdapat proyek jalan tol eksisting membutuhkan pendanaan lanjutan maka bisa menggunakan bank syariah.
"Ada proyek tol eksisting yang mau didanai melalui surat utang, saya bilang jangan, kalau bisa ke bank syariah saja. Kalau itu jalan, maka proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja kami siapkan exit-nya dari sekarang," ujar Hanawijaya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, pembiayaan sindikasi ini merupakan bentuk nyata dukungan perbankan syariah terhadap program-program pemerintah diantaranya pembangunan infrastruktur jalan tol. Pembangunan jalan tol ini akan memberikan dampak luas terutama bagi perkembangan ekonomi. Apalagi, investasi pembangunan jalan tol menjadi bagian dari agenda prioritas pemerintah untuk mendukung konektivitas.
"Dalam hal ini perlu sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha dan perbankan agar dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terutama bagi perkembangan ekonomi," kata Endy.