REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Keuangan AS akhirnya memberi izin perusahaan penerbangan Airbus dan Boeing menjual pesawat ke Iran. Menurut Tim Hepher dari Reuters, sumber dari maskapai penerbangan tersebut mengatakan pemerintah Amerika Serikat akhirnya memberikan izin ekspor pesawat tersebut.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (21/9), perusahaan pesawat tersebut mengatakan sejauh ini telah mendapatkan satu izin dan diharapkan izin berikutnya pun dapat segera dikeluarkan. Dengan kedua izin tersebut, perusahaan pesawat Airbus dapat mengirimkan 118 pesawat.
"Di sebuah negara yang penduduknya hampir sekitar 80 juta orang, merupakan pangsa pasar industri penerbangan di mana membutuhkan sekitar 400-500 pesawat komersial baru untuk menggantikan pesawat Iran yang sudah tua dan juga memenuhi standar perjalanan udara," kata juru bicara perusahaan.
Baca: Peringati Perang Iran-Irak, Iran Pamerkan Beragam Senjata Baru
Menurut dia, Airbus telah bekerja sama dengan otoritas terkait guna memastikan seluruh kegiatan dilakukan sesuai prosedur hukum dan undang-undang yang berlaku. "Keputusan OFAC mengeluarkan izin pengiriman pesawat ke Iran ini merupakan bukti. Izin pertama telah dikeluarkan, dan kami berharap izin kedua juga segera diterbitkan. Dengan kedua izin tersebut, kami dapat mengirimkan 118 pesawat," ujar dia.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, anggota DPR AS berupaya menghalangi kesepakatan dengan meminta Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri agar tidak mengeluarkan izin penjualan ke Iran. Meskipun Airbus merupakan perusahaan Eropa, namun sumber dari berbagai komponennya berasal dari pemasok AS.
Dengan menghalangi penjualan komponen ini, maka pemerintah AS pun secara tidak langsung dapat menunda penyelesaian kesepakatan penjualan ini. Pada Januari, Airbus dan Iran Air sepakat menjual pesawat dengan total nilai penjualan 25 miliar dolar AS. Sedangkan, pada Juni Boeing juga sepakat menjual 100 pesawatnya ke maskapai penerbangan nasional Iran.
Akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap Iran dalam beberapa dekade terakhir ini, maskapai penerbangan nasional negara tersebut tak mampu memperluas layanannya dan juga memperbarui armadanya. Sebab itu, hampir 50 pesawat Iran Air yang dioperasikan telah berusia rata-rata 27 tahun.
Baca: Sejarah Hari Ini: Pecahnya Perang Iran-Irak