REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Menteri Perminyakan dan Pertambangan Venezuela Eulogio del Pino pada Selasa (6/9) menyambut baik pembicaraan yang akan diselenggarakan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menopang harga minyak mentah yang lesu.
"Kami mengharapkan iklim yang sangat baik untuk dialog antara semua negara produsen," kata Del Pino kepada jaringan TV yang dikelola negara Venezolana de Television, menambahkan bahwa sekitar 20 negara mengatakan mereka bersedia untuk melakukan upaya bersama guna menopang harga yang jatuh ke rekor terendah pada 2015.
Pembicaraan akan berpusat seputar proposal Venezuela yang dilayangkan beberapa bulan lalu untuk membekukan atau membatasi produksi pada tingkat Januari, dalam upaya meningkatkan harga menjadi 70 dolar AS per barel.
Venezuela mencatat bahwa Rusia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan pada Senin (5/9) di penutupan KTT G20 di Hangzhou, Cina, yang tidak menghapus pembekuan terkoordinasi pada produksi. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, kedua negara mengakui kebutuhan untuk membendung fluktuasi berlebihan di pasar minyak yang memiliki dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas jangka panjang.
Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez, yang baru-baru ini mengunjungi beberapa negara OPEC, mengatakan anggota-anggota organisasi itu menyadari harus membangun konsensus tentang langkah-langkah bersama guna memulihkan harga minyak yang mulai menurun pada 2014.