Ahad 04 Sep 2016 20:05 WIB

Sorong Diharapkan Miliki Pabrik Pengolahan Ikan Terintegrasi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan kalengan (ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Ikan kalengan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Deputi II Bidang Sumberdaya Alam dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan pembangunan maritim harus terus berkelanjutan di Kabupaten Sorong Selatan.Sorong dinilai berpotensi memiliki pabrik pengolahan inkan terintegrasi.

Agung mengatakan, saat ini Menko Maritim bersama kementerian di bawahnya sedang membangun Ice Flake atau pabrik es di tanah seluas 3 hektare di dekat pelabuhan Sorong Selatan. Namun, menurut Agung tak cukup sampai disana, ia menilai perlu juga untuk perbaikan pelabuhan dan pembuatan pabrik pengolahan ikan.

"Ada 12 ribu ton per tahun ikan, jadi ini bisa dimanfaatkan secara baik. Bisa dibuat pabrik pengolahaan ikan agar nilai jualnya juga bertambah. Selama ini, karena keterbatasan alat dan tak terurus, para nelayan menjual ikan dan udangnya ke wilayah lain, sehingga harga produksi semakin tinggi," ujar Agung saat ditemui Republika.co.id di Sorong, Sabtu (3/9).

Selain itu, Agung melihat pekerjaan bersama kementerian lembaga di bawah kordinasi Maritim ini harus selaras. Meski KKP saat ini sudah memprogramkan Ice Flake, namun tak bisa hidup jika tak disokong oleh daya listrik. PLN regional Papua Barat setempat sudah menyanggupi penambahan daya sebesar 198 ribu KwH untuk membuat mesin pabrik es berfungsi.

Ia mengatakan, rencana pengembangan maritim di Sorong Selatan ini udah direncanakan hingga 2019 mendatang. Ia meminta kepada Pemerintah Daerah setempat agar siap untuk melakukan pembangunan ini. Selain sebagai pintu gerbang masuk pariwisata, Sorong Selatan memiliki luas laut dan rawa yang sangat besar. Untuk sektor ekonomi, kata Agung, Sorong Selatan merupakan daerah penghasil ikan dan udang yang cukup besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement