Jumat 02 Sep 2016 13:12 WIB

Menlu: Indonesia akan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang di G20

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan keberadaan Indonesia di G20 akan mempresentasikan suara negara berkembang agar tidak tertindas oleh negara maju.

"Jangan sampai waktu pertumbuhan ekonomi dunia yang baik namun banyak orang yang tertindas, itu tidak yang diinginkan Indonesia. Dalam hal ini Indonesia anggota G20, namun suara Indonesia mempresentasikan negara berkembang," kata Retno di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina, Jumat (2/9).

Dalam kesempatan ini, Menlu mengatakan gelaran KTT G20 yang akan diselenggarakan pada 4-5 September 2016 ini segala kebijakan yang dikeluarkan dapat menggerakan perekonomian dunia, namun kebijakan-kebijakan yang diambil negara-negara G20 justru merugikan negara lain.

"Jadi imbauan yang ingin disampaikan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) di KTT G20 itu, Dalam hal perdagangan juga begitu, kita ingingkan perdagangan yang sifatnya fair," tutur Retno.

Menlu mengungkapkan tema dari KTT G20 kali ini adalah 'Towards an Innovative, Invigorated, Interconnected, and Inclusive and Interconnected Development' dan Indonesia akan melakukan penekanan pada tema-tema tersebut. 

Retno mengungkapkan pelaksanaan KTT G20 akan dibagi menjadi lima sesi, yakni sesi pertama bicara masalah policy coordination dan a new path for growth, sesi kedua masalah global economic and financial goverment yang lebih efektif dan efesien, ketiga bicara mengenai robust internasional trade and investment, keempat dalam bentuk working lunch dengan topik inclusive and interconnected expo center, dan kelima bicara isu yang tidak langsung dengan ekonomi tetapi mempengaruhi isu ekonomi.

"Menurut rencana Presiden bicara disebagian besar dari sesi-sesi tersebut. Saya baru bisa menyampaikan rencana karena nanti pada saat pelaksanaan kalau ada dinamika tertentu bisa berubah," ungkapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement