REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan akan terus menjaga angka inflasi di bawah empat persen. Ia menilai, raihan deflasi Agustus ini sebesar 0,02 persen yang sekaligus terendah sejak periode yang sama pada 2001 silam merupakan hasil dari upaya pengendalian harga oleh pemerintah sejak dua bulan sebelum Lebaran yang lalu.

Bahkan, setelah ini, pemerintah masih menargetkan untuk mengendalikan harga daging yang salah satunya dengan mempromosikan daging kerbau yang harapannya bisa mensubstitusi daging sapi yang harganya masih cukup tinggi. 

"Jadi intinya itu (deflasi) bagus, jangan dibilang itu berarti permintaan turun, ya enggak. Itu supply side-nya yang dicoba diurusin, sehingga memang kalau beras kan relatif lebih stabil," kata Darmian ditemui di kantornya, Kamis (1/9). 

Setelah berbagai langkah untuk menahan harga bawang merah misalnya, kata dia, selanjutnya pemerintah akan secara bertahap melakukan upaya-upaya untuk menakan harga komoditas lainnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi pada Agustus 2016 sebesar 0,02 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, inflasi tahun kalender berjalan dari Januari hingga Juli 2016 sebesar 1,74 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,79 persen. Dari 82 kota survei Indeks Harga Konsumen (IHK), diketahui 49 kota mengalami deflasi, yang paling tinggi dengan angka -0,87 persen di Kupang, NTT dan inflasi terendah tercatat di 33 kota dengan angka tertinggi 1,27 persen di Manokwari, Papua Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika