Selasa 30 Aug 2016 18:54 WIB

Demi Mudahkan Petani, Bank Pemerintah Buat Kartu Tani

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Petani Indonesia.
Foto: Tahta/Republika
Petani Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) Asmawi Syam mengatakan, sinergi bank BUMN membuat program Kartu Tani dapat memberikan kemudahan pembiayaan bagi petani.

Program Kartu Tani ini dilatarbelakangi keinginan Presiden Joko Widodo memiliki data tunggal pertanian nasional untuk memajukan sektor pertanian dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.

"Seperti yang kita tahu saat ini data pertanian masih tumpang tindih dan belum bersifat by name by address, sehingga tidak dapat dipungkiri kadangkala ditemukan beberapa permasalahan seperti kesalahan proyeksi ketersediaan stock pangan nasional, ketidak tepat sasaran penyaluran subsidi, dan sebagainya," ujar Asmawi dalam soft launching Kartu Tani di Pabrik Gula (PG) Tjoekir Jombang, Selasa (30/8).

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BRI tersebut menjelaskan, Kartu Tani adalah kartu identitas bagi petani yang sekaligus berfungsi sebagai kartu debit (ATM) yang diterbitkan oleh bank-bank HIMBARA dan berisi database petani.

Data tersebut bersumber dari pemerintah daerah setempat maupun BUMN off taker yang terdiri dari data petani by name by address, data lahan, data komoditas, dan data hasil panen. Kumpulan data tersebut merupakan data tunggal yang dapat diakses oleh seluruh stakeholder melalui sebuah Sistem yang bernama Sistem Informasi Pertanian Indonesia atau bisa kita sebut SINPI.

Dengan mengakses database petani melalui SINPI, para stakeholder dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi petani. Selain itu, pemerintah juga dapat menyeleksi dan menetapkan petani mana yang berhak menerima subsidi sehingga tepat sasaran serta dapat dimonitor pelaksanaannya.

Pada tahap pertama, Kartu Tani akan diberikan terlebih dahulu kepada petani tebu. Karena data petani tebu dibandingkan komiditi pertanian lainnya lebih lengkap, terdiri dari data pribadi petani, data lahan, data komoditi, data hasil panen, dan data off-taker. Seluruh data tersebut bersumber dari pabrik gla mitra petani yang bersangkutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement