REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) terus mendorong peningkatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) karena dinilai sangat berkontribusi besar dalam perekonomian. Ekspor produk UMKM khususnya ekonomi kreatif dinilai dapat memberikan kontribusi sebesar tujuh persen pada cadangan devisa Indonesia.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, saat ini kontribusi ekonomi terbesar masih dari Sumatra dan Jawa. Sehingga, diperlukan sumber ekonomi lain seperti pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi quick ways atau cara cepat untuk meningkatkan perekonomian.
"Paling tidak ekonomi kreatif dari ekspor bisa memberi kontribusi sampai 7 persen (ke cadangan devisa). Sektor UMKM ini dengan mudah bisa meningkatkan. Karena inisiatif quick wins, tidak perlu infrastuktur dan transfer teknologi. Ini sudah asli Indonesia, tinggal ditumbuh kembangkan," ujar Agus dalam pameran Karya Kreatif Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/8).
Agus menuturkan, kerajinan tradisional dan karya kreatif UMKM memiliki potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di Indonesia, UMKM menyumbang 60,3 persen terhadap PDB dan 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja.
"Berkembangnya UMKM dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, sekaligus menciptakan lapangan kerja di Indonesia," kata Agus.