Kamis 25 Aug 2016 02:40 WIB

Menipu Konsumen di AS, Zara Dituntut 5 Juta Dolar AS

Toko retailer busana Zara
Toko retailer busana Zara

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Retailer busana Zara tengah dituntut 5 juta dolar AS oleh Pengadilan Distrik Kalifornia, Amerika Serikat (AS), atas tuduhan 'menipu' jutaan konsumen di AS. Retail raksasa Spanyol itu disinyalir telah menipu konsumen AS melalui trik mengganti harga agar orang-orang membayar jauh lebih besar dari jumlah harga yang sebenarnya.

Dilansir laman esquire.com, Rabu (24/8), praktik penipuan ini disebut telah terjadi di seluruh kawasan Amerika untuk memperkaya brand high-street favorit Kim Kardashian hingga Kate Middleton itu. Menurut gugatan ini, perusahaan Zara Amerika membuat harga pakaian dalam mata uang Euro yang akhirnya membingungkan para konsumen.

Harga produk dalam euro itu pun kemudian dijual jauh lebih tinggi dalam dolar AS. Praktik penjualan yang cerdik ini kemudian dikenal dengan istilah bait and switch dalam industri mode.

Penipuan kedua yang dilakukan Zara menurut gugatan tersebut adalah praktik menutupi harga asli, yaitu harga Euro yang tercetak ditutupi label stiker dolar. Gugatan ini juga mengklaim jika jumlah dolar itu pun sengaja dibuat lebih tinggi dibanding nominal Euro yang telah dikonversi.

Dengan kata lain, Zara diduga menggunakan taktik penerapan mata uang asing lalu membuat pembeli seolah-olah membayar lebih murah, padahal sebenarnya justru lebih mahal. Retailer ini diduga mencoba meyakinkan konsumen bahwa perbedaan antara tag harga euro dan dolar AS adalah hasil konversi yang sesuai, walau sebenarnya keliru.

Gugatan tersebut berawal dari tuntutan yang diajukan pria bernama Devin Rose. Awalnya, Devin membeli tiga baju Zara di Sherman Oaks, Kalifornia pada Mei 2016. Baju itu diberi harga 9,95 euro. Tapi Devin diharuskan membayar 17,90 dolar AS. Menurut kurs yang berlaku pada saat itu, Devin seharusnya hanya dikenakan harga sebesar 11,26 dolar AS. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement