REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melihat kemampuan berbahasa Inggris masih menjadi kendala bagi para startup lokal untuk maju ke tingkat global. Deputi II Bidang Akses Permodalan Fadjar Hutomo mengatakan hal itu dalam konferensi pers Startup World Cup (SWC) regional Indonesia di Jakarta, Selasa (23/8) petang.
Menurut dia, roadshow di sejumlah daerah untuk mencari startup yang akan diseleksi guna mengikuti SWC, ia mendapati mereka tampak kurang percaya diri bila harus mempresentasikan dalam bahasa Inggris. "Untuk itu, itu menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) kami," katanya.
Ia menyampaikan, pihaknya tidak akan tinggal diam. Upaya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris akan menjadi salah satu upaya mewujudkan startup-startup lokal menuju global.
Sementara itu, Indonesia menjadi salah satu negara dari 15 negara di dunia yang menjadi tempat perhelatan Startup World Cup, sebuah acara yang digelar perusahaan modal ventura yang berbasis di Silicon Valey, Amerika Serikat, Fenox Venture Capital untuk menumbuhkan ekosistem startup di dunia. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjadi partner Fenox VC dalam penyelenggaraannya di Indonesia.
Selain Indonesia, negara-negara yang menyelenggarakan SWC di antaranya India, Cina, Jepang, Taiwan, Australia, Inggris, Republik Ceko, Luxembourg, Afrika Selatan, Chili, dan Amerika Serikat. Nantinya, para pemenang SWC di masing-masing negara akan berkompetisi di babak final yang akan digelar di Silicon Valley, Amerika Serikat, pada 24 Maret 2017.
Dalam SWC regional Indonesia, dari ratusan startup dari berbagai negara di Asia Tenggara yang mendaftar terpilih 10 startup finalis, tujuh di antaranya dari Indonesia. Sedangkan tiga lainnya masing-masing berasal dari Singapura, Malaysia dan Filipina. Nantinya hanya satu pemenang yang akan ikut kompetisi SWC di Silicon Valley.
Sementara itu, Bekraf dalam kesempatan SWC nantinya juga akan mengirimkan tiga startup pemenang dari roadshow di daerah untuk mengikuti konferensi yang digelar bersamaan dengan kompetisi final SWC. "Di sana, nantinya para start-up tersebut dapat merasakan lingkungan, bertemu dengan para investor dan akan menjadi pengalaman dan pelajaran berharga," katanya.