Jumat 19 Aug 2016 15:09 WIB

Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Mendag Ajak Pengusaha Bersinergi

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kiri) berjalan bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani (kiri) saat akan melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (18/8).
Foto: Antara/ Rivan Awal Lingga
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kiri) berjalan bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani (kiri) saat akan melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita optimistis target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen, naik 0,1 persen dari target pertumbuhan 2016, bisa tercapai. Syaratnya, kata dia, sinergi dengan pengusaha terus diperkuat.

“Pertumbuhan akan melaju dengan baik kalau ada sinergitas di antara pemerintah dan pengusaha. Kami pemerintah, sebagai regulator dan fasilitator. Kami datang  untuk malayani dunia usaha,” kata Enggar dalam keterangannya, Jumat (19/8).

Menurut Enggar, pemerintah akan terus mendorong pengusaha untuk mampu menarik lebih banyak investasi dengan berlomba-lomba menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Sedangkan, lanjut dia,  pemerintah akan berusaha menata dunia usaha agar berjalan kompetitif.

"Artinya negara membutuhkan Ibu dan Bapak (anggota Kadin). Negara membutuhkan dunia usaha untuk berperan meningkatkan ekonomi dan investasi. Tanpa adanya ini, apa yang ditargetkan sulit tercapai. Kita akan kehilangan momentum dan akan direbut negara lain yang lebih siap. Pasar domestik kita 252 juta, ini pasar yang besar," ungkapnya.

Saat ini, papar Enggar, dunia usaha memang sedang tidak menguntungkan. Hal itu diakibatkan oleh faktor melemahnya perekonomian global. Tetapi, kata dia, dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia masih lebih baik.

“Dalam pengantar nota keuangan sudah disampaikan, kita menghadapi situasi yang tidak mudah. Tapi kita masih lebih baik. Dan persoalannya, bagaimana ini bisa merata dan menjaga laju ekonomi yang ditargetkan 5,3 persen, yang tidak mungkin kita andalkan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara‎)," tuturnya.

Selain terus berupaya untuk membuat dunia usaha kompetitif, kata Mendag, kepedulian pengusaha terhadap masyarakat juga terus ditingkatkan. Selama ini, kata dia, banyak pengusaha tak peduli pada masyarakat di lingkungannya. Padahal, kata dia, kalau mereka diberdayakan, akan punya dampak yang luar biasa bagi pemerataan ekonomi.

“Beberapa pengusaha bekerja dalam skill dan skala yang begitu luas, tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Padahal, pemberdayaan masyarakat punya benefit luar biasa bagi pengusaha. Benefit yang didapat pengusaha adalah mereka dicintai dan didoakan. Dari pada jadi kaya raya tapi dikutuk. Itu tidak enak. Percayalah. Hindari kutukan itu dengan berbuat baik untuk masyarakat,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement