REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membentuk tim khusus yang siap untuk menyelesaikan masalah irigasi agar lahan pertanian tidak mengalami kelangkaan air pada musim kemarau.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai rapat koordinasi di Jakarta, Senin (15/8) menyebutkan tim khusus ini memiliki tugas untuk mendata, memantau kesiapan sistem serta mengecek infrastruktur irigasi. Tim tersebut terdiri dari Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
"Sebagian besar irigasi kita itu hulunya dari sungai bukan dari waduk. Kalau musim kemarau, pengaruhnya lebih besar kepada irigasi dibanding dengan waduk," kata Darmin terkait alasan pembentukan tim khusus ini.
Darmin mengharapkan pembentukan tim yang didukung dengan data dan pemeriksaan lapangan yang akurat maka dapat tercipta pembangunan dan rehabilitasi irigasi yang bermanfaat untuk menambah produktivitas lahan. Proses rehabilitasi ini penting karena memiliki fungsi untuk mengurangi pendangkalan waduk, yang secara tidak langsung bisa meningkatkan debit air dan mengairi lahan pertanian.
Saat ini, pemerintah sedang menjalankan program pembangunan irigasi satu juta hektare dan rehabilitasi irigasi tiga juta hektare untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2016, perkembangan pembangunan irigasi telah mencapai 21,3 persen atau seluas 212.804 hektare.
Sementara itu, proses rehabilitasi irigasi telah mencapai 834.225 hektare atau sekitar 27,8 persen dari seluruh target yang dicanangkan.