Selasa 09 Aug 2016 14:57 WIB

Investor Asing Lirik Industri Tekstil Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Industri tekstil, ilustrasi
Foto: Antara
Industri tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, sejumlah investor asing di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) mulai melirik Indonesia. Hal ini merupakan dampak dari dibukanya perundingan perdagangan dengan Uni Eropa melalui skema Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Dengan ini Indonesia akan menjadi target investasi untuk pakaian jadi maupun tekstil, bahkan beberapa perusahaan asing yang belum punya free trade agreement dengan Uni Eropa mulai ancang-ancang untuk investasi di Indonesia," ujar Ade di Jakarta, Selasa (9/8).

 

Investor asing seperti Cina dan Korea Selatan sudah mulai ancang-ancang untuk berinvestasi di sektor TPT. Menurut Ade, kedua negara ini sudah punya akses ke Uni Eropa namun masih ada beberapa hambatan yang dihadapi misalnya saja hambatan tarif. Sehingga mereka mencari lokasi yang besar dan sumber daya manusia yang sudah terlatih.

Selain itu, perundingan perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa menjadi salah satu daya tarik investor asing di sektor tekstil. "Sudah ada investor asing yang mulai tanya-tanya ke BKPM, termasuk ke kawasan khusus TPT di Kawasan Industri Kendal," kata Ade.

Ade menjelaskan, kedepan Kawasan Industri Kendal akan difokuskan untuk pengembangan industri TPT yang terintegrasi. Saat ini sudah ada beberapa daftar investor yang akan masuk di kawasan tersebut salah satunya yakni dari Italia untuk membuat serat kain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement