REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jumat, ditutup menguat sebesar 46,38 poin menyusul data produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2016 meningkat.
IHSG BEI ditutup naik 46,38 poin atau 0,86 persen menjadi 5.420,24. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 7,40 poin (0,80 persen) menjadi 932,18.
"Indeks BEI melanjutkan kenaikan, salah satu faktor yang mendorong yakni data PDB pada triwulan II-2016 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuh," ujar Vice President at PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih di Jakarta, Jumat (5/8).
BPS mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal II 2016 tumbuh mencapai 5,18 persen, maka secara akumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2016 mencapai 5,04 persen. Ia menambahkan bahwa sentimen lainnya, yakni inflasi domestik yang stabil, prgram amnesti pajak, perombakan susunan kabinet, tren harga komoditas sejak awal tahun yang meningkat, serta bursa saham global yang relatif kondusif menambah dorongan bagi IHSG. "Bursa saham regional positif, kalau terjadi koreksi pun masih relatif normal," katanya.
Secara teknikal, kata dia, di tengah sentimen-sentimen yang positif itu akan membuat pergerakan IHSG BEI berada di kisaran level 5.400-5.500 poin. "Sekarang ini sedang berada dalam tren naik, jangan berfikir tren turun. Namun, tetap juga mempersiapkan risiko yang datang," tuturnya.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 300.484 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,24 miliar lembar saham senilai Rp 9,70 triliun. Terdapat 164 saham naik, 155 saham turun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 313,86 poin (1,44 persen) menjadi 21.146,09, indeks Nikkei turun 0,44 poin (0,00 persen) ke level 16.254,45, dan Straits Times melemah 3,79 poin (0,13 persen) ke posisi 2.828,17.