Kamis 28 Jul 2016 09:17 WIB

BRI Berharap Kemarin Merupakan Reshuffle Terakhir yang Dilakukan Presiden Jokowi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri atas) dan Wapres Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna pasca perombakan Kabinet Kerja Jilid II di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo (kiri atas) dan Wapres Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna pasca perombakan Kabinet Kerja Jilid II di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan menilai positif dengan ditunjuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Diharapkan kebijakan pemimpin baru dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Bisnis dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Mohammad Irfan menyebutkan, saat ini di tengah perekonomian yang masih lesu, kebijakan pemimpin baru sangat ditunggu. "Karena kredit bisa tumbuh jika ekonominya tumbuh," ujar Irfan di Jakarta, Rabu (27/7) malam.

Irfan menilai, Sri Mulyani sebagai pemimpin yang profesional dan memilki koneksi yang luas di bidang ekonomi diharapkan dapat mendorong sentimen positif terhadap pasar keuangan.

Kendati begitu, ia berharap tidak akan ada lagi reshuffle kabinet khususnya di tim ekonomi ke depannya. Sebab, apabila dilakukan perombakan kembali, akan sulit untuk meneruskan kebijakan pemimpin sebelumnya.

"Kita semua berharap semoga ini menjadi reshuffle terakhir. Waktunya habis kalau reshuffle terus. Kapan menjalankan kebijakan yang bagus untuk ekonomi kita kalau begitu," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement