REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah akan memulai uji coba distribusi elpiji ukuran 3 kg atau elpiji yang masih disubsidi pemerintah pada Agustus mendatang. Uji coba pertama akan dilakukan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara dengan melibatkan 40 ribu Kepala Keluarga (KK) penerima paket perdana.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menagih peran pemerintah daerah (Pemda) untuk bisa ikut terlibat dalam pendataan awal, pelaksanaan, dan pengawasan program.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan untuk saat ini data penerima distribusi elpiji bersubsidi yang sudah masuk adalah 37 ribu KK. Hingga Agustus mendatang, ditambah dengan bertambahnya penerima paket perdana untuk rumah tangga dan usaha mikro, maka total rumah tangga dan usaha yang akan diuji coba berjumlah 40 ribu.
"Ada rumah tangga yang tidak mampu dan usaha mikro yang baru kita kasih semua, totalnya sekitar 40 ribu," ujar Wiratmaja, Rabu (27/7).
Uji coba di Tarakan akan berjalan selama 2 hingga 3 bulan dan selanjutnya akan dievaluasi. Ia menyebutkan, pemerintah bakal menerapkan uji coba di lokasi lainnya apabila hasil uji coba di sana berjalan baik. Kegiatan ini belum menggunakan anggaran karena pelaksanaannya bekerja sama dengan bank nasional.
Wiratmaja mengatakan, pendistribusian paket perdana LPG 3 kg baru dilakukan di Tarakan dan dievaluasi 2-3 bulan ke depan. “Tahun ini tertutupnya di Tarakan dulu. Evaluasi 2-3 bulan, kalau bagus kita sebarkan ke tempat lain,” ujar dia.
Setelah Tarakan, uji coba akan dilakukan di Pulau Bangka dan Pulau Jawa. Khusus untuk Pulau Jawa, lanjut Wiratmaja, pemerintah masih mencari lokasi yang tepat karena pelaksanaan uji coba membutuhkan komitmen dari kepala daerah untuk kelancaran pelaksanaannya.
“Yang tahun ini belum sama sekali memakai anggaran, baru benar-benar kerjasama dengan bank. Insya Allah harus ada anggaran, untuk pendataan, kerjasama, proses, dan sebagainya,” kata Wiratmaja.