REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI saat ini sedang melajukan tes orbit terhadap setelit BRIsat setelah berhasil diluncurkan pada Juni 2016 lalu. BRI berharap tes ini bisa rampung di akhir Juli 2016.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, menjelaskan, BRIsat berhasil masuk orbit sesuai jadwal, 10 hari setelah luncur. BRI dan produsen BRIsat asal AS, Space System/Loral (SSL),memprediksi BRIsat akan masuk orbit antara 10-12 hari setelah diluncurkan.
Saat ini BRI tengah melakukan tes orbit di pabrik SSL di San Francisco, AS, untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang sudah berfungsi. Tes ini paralel dengan tes di stasiun Indonesia. Ada beberapa teknisi SSL yang berada di Indonesia yang juga turut memantau.
"Tes orbit kami harapkan bisa rampung tengah Agustus ini. Tapi kalau bisa lebih cepat, diupayakam bisa akhir Juli. Kami akan lihat apakah sudah sempurna atau tidak. Jika sudah tidak ada masalah, kendali bisa segera dialihkan ke BRI," ungkap Asmawi di Kantor BRI, Jumat (22/7).
Pengalihan akses nanti sepenuhnya diserahkan SSL ke BRI. Akan ada pendampingan dari SSL sampai semua mulus, tapi kendali akan ada di Indonesia. Saat ini kendali memang masih di SSL bersama tim dari BRI, tapi setelah pengalihan, semua kendali sudah di Indonesia.
Pada Ahad (19/6) pagi waktu Indonesia, BRIsat berhasil diluncurkan.menuju langit Papua pada orbit 150,5 BT.BRIsat ini merupakan wujud kesiapan BRI dalam digitalisasi perbankan dan memperkuat jaringan teknologi komunikasi untuk inklusi keuangan.
Satelit bank pertama di dunia ini dibuat oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Space System/Loral (SSL). Sementara, peluncur roketnya menggunakan milik Arianespace asal Prancis.