Jumat 22 Jul 2016 18:04 WIB

Kurs Rupiah Menguat di Akhir Pekan

Red: Nur Aini
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (22/7) sore, bergerak menguat sebesar empat poin menjadi Rp 13.103 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.107 per dolar AS.

"Di tengah minimnya sentimen positif baik dari dalam negeri maupun eksternal membuat laju mata uang rupiah relatif terbatas," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta.

Menurut dia, Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada Kamis (21/7) kemarin, masih dinilai positif oleh sebagian investor, keputusan otoritas moneter itu menunjukkan kondisi perekonomian domestik dalam keadaan stabil. Di sisi lain, kata dia, harga minyak mentah dunia yang bervariasi turut mempengaruhi laju mata uang komoditas, salah satunya rupiah bergerak terbatas. Harga minyak jenis WTI Crude melemah 0,16 persen menjadi 44,68 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,13 persen menjadi 46,26 dolar AS per barel.

Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menambahkan bahwa sikap Bank Indonesia mempertahankan BI Rate menunjukkan kebijakan moneter sebelumnya masih cukup mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.

"Namun, kami tetap berpegangan pada prediksi kami sebelumnya bahwa pelonggaran moneter masih dibutuhkan. Karena itu, dengan risiko penurunan yang masih ada dan ekspektasi untuk ruang fiskal yang lebih terbatas, pelonggaran moneter lanjutan masih dibutuhkan untuk menghadapi risiko di semester kedua 2016," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp 13.102 dibandingkan Kamis (21/7) Rp 13.122.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement