REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta koordinasi PT PLN (persero) dalam perencanaan infrastruktur listrik nasional. Menteri ESDM Sudirman Said secara khusus meminta PLN agar memahami bahwa perusahaan setrum tersebut selain berada di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tetap harus mengacu pada kebijakan kelistrikan yang telah disusun bersama Kementerian ESDM. Istilah yang dipakai Sudirman, bila Kementerian BUMN adalah ibu dari PLN, maka Kementerian ESDM adalah ayahnya.
Pernyataan Sudirman ini setelah beberapa kali PLN tidak sepakat dengan Kementerian ESDM atas sejumlah kebijakan kelistrikan nasional. Meski begitu, di sejumlah kesempatan Direktur Utama PLN Sofyan Basyir sebelumnya menyatakan bahwa koordinasi tetap berjalan baik antara PLN dengan Kementerian BUMN ataupun dengan Kementerian ESDM.
"Hentikan kebiasaan mengkontes kebijakan pemerintah. Kontesnya di publik. Padahal tidak ada satu pun peraturan yang disusun tanpa melibatkan PLN," kata Sudirman, saat membuka coffee morning ketenagalistrikan dengan PLN, Jumat (22/7).
Sudirman berharap agar hubungan baik antara pihaknya dengan PLN tetap berjalan baik agar program-program pembangunan infrastruktur listrik bisa segera dikebut. Adanya kesan kisruh yang timbul, kata Sudirman, justru berakibat buruk pada iklim investasi yang tentu berdampak pada minat pasar untuk terlibat dalam pembangunan listrik Indonesia.
Sudirman menambahkan, PLN tidak boleh sekadar menjadi BUMN yang mengejar keuntungan namun juga rencana kerja yang mengacu pada kesejahteraan rakyat. Selain itu, ia juga berpesan agar keterlibatan energi baru terbarukan dalam program kerja PLN harus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. PLN, lanjutnya, ke depan harus fokus dalam pembelian listrik bukan sekadar membeli mesin pembangkit dan ikut mengurus perawatan mesin. Sudirman bahkan secara gamblang juga menyebut bahwa seret atau tidaknya proyek listrik nasional, akan sangat bergantung siapa pimpinan yang menjalankannya.
"Saya sudah sampaikan kepada Bu Rini, jangan jadikan PLN sebagai pencari uang," kata Sudirman.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati menyebutkan bahwa PLN terus berbenah untuk mengejar target pemerintah dalam membanguj listrik di daerah. Ia menyebutkan, pertumbuhan listrik hingga 2025 nanti secara rata-rata terproyeksi sebesar 8,7 persen. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mengakomodir kebijakan pemerintah termasuk Kementerian ESDM.