Kamis 21 Jul 2016 15:33 WIB

Pembangunan Boom Marina Banyuwangi Terus Dipacu

Koordinasi perizinan di BLH Jawa Timur.
Foto: Dokumen
Koordinasi perizinan di BLH Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pembangunan kompleks wisata Boom Marina Banyuwangi, Jawa Timur, terus dipacu. Marina bertaraf internasional tersebut nantinya akan menjadi destinasi wisata bahari yang terintegrasi antara Banyuwangi, Bali, dan Labuan Bajo. 

Adanya Boom Marina Banyuwangi juga direncanakan membawa Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang kapal layar internasional, Fremantle Yacht Race and Rally, pada Mei 2017 mendatang. Menurut Operasional and Business Development Section Head PT Pelindo Properti Indonesia (Pelindo Properti), Mahde Kumar, pentingnya pembangunan itu membuat proses studi kelayakan dikerjakan dengan sangat hati-hati dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 

“Infrastruktur maritim modern ini akan dikembangkan sejalan dengan konsep pelestarian alam, sebagai salah satu ciri destinasi bahari,” ujar dia, dalam siaran persnya, Kamis (21/7).

Demi mendukung kelengkapan proses pengembangan, lanjutnya, telah dikerjakan studi kelayakan lingkungan yang baru dan disesuaikan dengan rencana pengembangan Pelabuhan Boom yang baru. Sedangkan studi kelayakan lingkungan yang lama (yang sudah tidak digunakan lagi) masih mengacu pada kondisi eksisting Pelabuhan Boom.

Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan dukungan masyarakat di sekitar kawasan Pantai Boom, Pelindo Properti telah duduk bersama dalam sidang terakhir pada Selasa (19/7), terkait studi kelayakan lingkungan dengan memberikan paparan secara rinci mengenai rencana pengembangan Boom Marina Banyuwangi.

Lebih lanjut ia meluruskan pemberitaan yang kurang tepat, bahwa sebagai pengelola resmi kawasan Boom Marina Banyuwangi, Pelindo Properti telah memiliki sejumlah izin yang dibutuhkan, seperti Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) dari Pemprov Jatim dan Persetujuan Mendirikan Bangunan (PMB) dari Pelindo III selaku pemilik HPL di Boom Banyuwangi. 

“Beberapa perizinan telah dimiliki dan kami telah melaksanakan sidang akhir studi kelayakan lingkungan yang akan segera terbit rekomendasi lingkungannya,” katanya.

Saat ini, pembangunan berjalan pada tahap penyiapan infrasturuktur dasar serta perbaikan sarana pendukung. Seperti renovasi toilet dan peninggian lahan untuk mengantisipasi banjir yang diakibatkan air laut pasang. 

Adapun pengerjaan fisik lainnya seperti dinding penahan tanah, pembuatan alur masuk kolam marina, pendalaman kolam marina, pembuatan ponton apung untuk yacht, pembangunan hotel dan resort, serta fasilitas lain masih belum dilaksanakan. “Karena kami menunggu keluarnya Izin Prinsip Pemanfaatan Tanah (IPPT) dari Pemkab Banyuwangi,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement