Kamis 14 Jul 2016 17:02 WIB

Pemerintah Tetap Impor Daging Sapi

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Daging Sapi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Daging Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menegaskan pemerintah akan terus mengimpor daging sapi meskipun lebaran telah usai.  Impor daging sapi perlu dilakukan untuk menurunkan harga.

"Khusus daging sapi kita akan meneruskan importasi dan akan terus guyur ke pasar," kata Mendag di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/7).

Thomas mengatakan, pengendalian harga untuk daging sapi perlu dilakukan bukan hanya saat bulan puasa dan lebaran. Tetapi juga untuk saat-saat seterusnya demi menjaga inflasi.  Apalagi, kata dia, pemerintah menargetkan tingkat inflasi 2016 di bawah 2016. Sehingga dibutuhkan tambahan pasokan untuk menurunkan harga.

Selain daging sapi beku, pemerintah juga akan mengimpor jeroan. Menurut Thomas, impor jeroan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan semua golongan.

"Dipasok untuk semua golongan mulai dari premium cut sampai jeroan. Jadi, akan berimbang antargolongan," ucap Thomas.

Selain menambah pasokan, pemerintah akan berupaya memperbaiki rantai pasokan untuk menurunkan harga daging. Kata Thomas, rantai pasokan di pergudangan, angkutan, pemrorsesan, pengemasan harus bisa diefesienkan.

Thomas menilai keputusan pemerintah mengimpor daging sapi beku menjelang bulan puasa lalu cukup bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun, harga daging secara nasional tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan pemerintah.

Tapi setidaknya, ujar dia, banyak masyarakat yang bisa mendapatkan harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu per kg yang dijual melalui operasi pasar. "Sehingga, masyarakat bawah ada pasokan yang terjangkau harganya," kata Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement