Rabu 13 Jul 2016 13:28 WIB

BTN dan ITB Targetkan Cetak 500 Pengusaha Muda Properti

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan rumah bersubsidi tipe 22 dan 36 di salah satu perumahan di wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/4).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan rumah bersubsidi tipe 22 dan 36 di salah satu perumahan di wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan sekitar 500 pengembang baru pada tahun 2016. Pencapaian ini akan dilakukan melalui kerjasama antara Housing Finance Centre (HFC) BTN dengan School of Bussiness and Management Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penandatangan Kerja Sama ini ditandatangani dilakukan oleh Direktur Utama BTN Maryono dengan Dekan SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono. Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, kerjasama dengan ITB ini akan membawa manfaat dalam mencetak pengusaha muda yang kompeten di bidang properti dan mendukung program sejuta rumah.

"Sebagai pelaksana program 1 juta rumah. Dalam program ini, BTN tidak hanya memberikan pembiayaan kepada KPR dan developer. Kita perlu menambah developer baru untuk mempercepat pengadaan program ini. Salah satunya dengan mengadakan kerjasama ini," ujar Maryono di Menara BTN, Rabu (13/7).

Martono menjelaskan, BTN sejak akhir tahun 2014 telah membentuk Housing Finance Center (HFC) yang memiliki fungsi utama sebagai Learning Centre, Research Center dan Advisory Center. Sesuai dengan tujuannya, BTN HFC akan menjadi pengelola pusat pembelajaran perbankan dan riset perumahan yang profesional dan terkemuka di Indonesia. BTN HFC akan menjadi sumber inspirasi para pelaku bisnis di bidang pembangunan dan pembiayaan perumahan.

Menurut Maryono, kebutuhan rumah di Indonesia tergolong sangat tinggi. Sehingga diperlukan peran serta banyak pihak untuk mencari terobosan bagi pemenuhan kebutuhan rumah rakyat.

"Sebagai integrator di bidang perumahan, BTN HFC menginisiasi bagaimana dunia pendidikan dapat kita dorong untuk turut mendukung melalui program kesiapan SDN sebagai pelaku bisnis perumahan," katanya.

Dekan SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono mengatakan, mahasiswa SBM ITB sangat antusias dalam mengikuti program ini. Sehingga pihaknya optimistis program ini akan meningkatkan jumlah pengembang properti.

"Kalau ingin mau menelurkan banyak pengusaha, harus banyak kita didik melalui program MBA ini. Untuk mencapai rencana pembangunan 1 juta rumah merupakan tantangan besar. Kami optimis dapat ikut berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita itu," kata Sudarso.

Program MBA Mini Properti merupakan pendidikan satu bulan dengan materi teori dan praktik real estate dan properti. Program ini bernilai 3 SKS dan dapat dikonversi ke dalam SKS MBA reguler bagi peserta didik yang lulus, dan akan melanjutkan ke MBA Reguler SBM ITB

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement