Selasa 12 Jul 2016 11:41 WIB

BRI Siap Tampung Rp 50 Triliun Dana Repatriasi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas menghitung uang di banking hall Bank Rakyat Indonesia, Jakarta, Selasa (20/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas menghitung uang di banking hall Bank Rakyat Indonesia, Jakarta, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan berbagai instrumen keuangan baik dalam rupiah maupun valuta asing (valas), guna menampung dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Potensi dana repatriasi diperkirakan masuk sebesar Rp 50 triliun ke BRI.

Menurut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, potensi dana repatriasi yang dapat terserap ke BRI dapat mencapai Rp 50 triliun. Kendati begitu, menurutnya kepastian nilai dana tersebut baru dapat diketahui nanti setelah aturan turunan dari UU Tax Amnesty selesai diundangkan pada 18 Juli mendatang.

"Tapi sekarang yang menyiapkan produk sendiri kira-kira sekitar Rp 50 triliun. Kan nanti yang masuk bisa aset finansial dan nonfinansial, seperti properti, penempatan langsung, atau saham. Nah sebagian ke bank,"ujar Haru Koesmahargyo di Jakarta, Selasa (12/7).

Haru menjelaskan, produk bank yang siap untuk menampung dana repatriasi adalah deposito rupiah dan valas. Kemudian, ada produk derivatif atau turunan yang dapat mengkonversi dari rupiah ke valas, atau dari valas ke rupiah. Selain itu, produk-produk asuransi, seperti unitlink, dan asuransi jiwa.

"Nah kita punya perusahaan asuransi kan, nanti kita siapkan. Jadi tidak cuma bank, jadi produk keuangan. Kita kerjasama juga dengan dengan manajer investasi, misal dia punya reksadana, EBA, itu kan bukan produk kita, nanti bisa lewat kita," jelasnya.

Haru menambahkan, saat ini BRI sedang berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan pendampingan kepada calon nasabah. Selain menyiapkan instrumen keuangan, pihaknya pun sedang menyiapkan petugas-petugas yang menangani produk keuangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement