Senin 27 Jun 2016 18:55 WIB

Sentimen Brexit Mereda Topang Penguatan Rupiah

Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore (27/6), bergerak menguat 67 poin menjadi Rp 13.324 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.391 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa sentimen dari hasil referendum Inggris yang keluar dari Uni Eropa (Brexit) yang berangsur mereda menopang mata uang rupiah.

"Nilai tukar rupiah kembali bergerak di area positif, meredanya kekhawatiran investor terhadap Brexit mendorong investor kembali memburu aset di negara berkembang," katanya.

Ia menambahkan bahwa menjelang rilis data-data ekonomi yang sedianya akan diumumkan pada awal bulan Juli 2016 nanti juga masih cukup optimis. Terutama jelang rilis data inflasi yang diharapkan dapat membantu rupiah untuk berbalik positif. "Sentimen ekonomi domestik dapat mengimbangi sentimen Brexit," katanya.

Pelaku pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa rencana pengesahan pengampunan pajak atau tax amnesty yang pada pekan ini mampu mendorong rupiah kembali menguat setelah sebelumnya sempat tertekan cukup dalam menyentuh level Rp 13.500 per dolar AS. "Kebijakan domestik, serta fundamental ekonomi domestik yang positif menjadi salah satu faktor yang menopang nilai tukar domestik," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Senin mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.495 dibandingkan hari sebelumnya Jumat (24/6) Rp 13.296.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement