REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dirjen Migas Kementerian Energi Sumber Daya Minieral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menargetkan proyek jaringan gas bumi (jargas) yang dibiayai APBN di Surabaya, Jawa Timur selesai pada akhir tahun 2016.
"Ya, paling lambat Desember 2016 seluruh rumah tangga di Surabaya sudah bisa memasak dengan menggunakan gas bumi," ucap Wiratmaja saat meninjau proyek jargas di Kampung Malang, Surabaya, Rabu (22/6).
Wiratmaja yang dalam kunjungannya didampingi Direktur PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) Dilo Seno Widagdo, mengatakan proyek jargas di Surabaya memasang 24 ribu sambungan pipa, dan akan mengalirkan gas untuk rumah tangga di Surabaya.
Wiratmaja mengatakan PGN juga akan menyelesaikan 180 ribu jargas se-Indonesia, dari total target yang dicanangkan sebanyak 189 ribu jargas tahun 2016. Untuk tahun 2017, kami mematok target 200 ribu jargas bisa terpasang di seluruh rumah tangga Indonesia," katanya.
Selain Surabaya, kata Wiratmaja, yang sedang proses pemasangan adalah Tarakan, Balikpapan, Batam, Cilegon dan Prabumulih. "Untuk Prabumulih tahun ini sudah bisa memakai jargas untuk rumah tangganya yang berjumlah sekitar empat ribuan," ucapnya.
Wiratmaja mengaku ada banyak kota yang berminat untuk dipasang jargas di rumah tangganya. Masing-masing kota tersebut adalah Bali dan Lampung. "Sesuai program nasional dalam 5 tahun ke depan bisa memasang 1,5 juta sambungan gas bumi untuk rumah tangga," kata Wiratmaja.
Sementara itu, Direktur PT PGN (Persero) Dilo Seno Widagdo mengatakan proyek jargas dari subsidi pemerintah untuk Surabaya sudah 18,8 persen terpasang, dan berharap pemasangan jargas tersebut bisa digunakan masyarakat dengan baik hingga mampu menghemat pengeluaran masyarakat.
"Kami berharap, rumah tangga di Surabaya sudah bisa memasak dengan gas bumi yang lebih efisien, murah dan terjangkau," katanya.