REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional di kota Medan terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga gula pasir mencapai Rp18 ribu dari sebelumnya Rp17 ribu per kilogram dan Rp13 ribu sebelum bulan Ramadhan.
Seorang pedagang sembako di pasar Petisah, Iskandar mengatakan, selama bulan Ramadhan ini, harga gula pasir telah mengalami kenaikan sebanyak lima kali.
"Memang naik dari sana, sama pengaruh mau lebaran juga mungkin. Cuma kaget aja. Tahun lalu, biasanya dua, tiga kali naiknya (selama Ramadhan). Ini naik sampai lima kali," kata Iskandar saat ditemui Republika, Rabu (22/6).
Iskandar mengatakan, dalam sehari, ia memesan gula pasir sebanyak dua karung untuk dijual lagi. Ia mengklaim, pasokan dari pemasok tidak ada masalah. Pasokan, lanjutnya, dalam kondisi aman dan tidak ada kelangkaan.
Iskandar pun mengaku, meski terus mengalami kenaikan harga, jumlah pembeli gula pasir tidak mengalami penurunan. "Pembeli pun kaget, ini naik terus sampai berapa kali. Tapi orang kan pakai (gula) terus tiap hari jadi tetap dibelilah. Mau Rp18 ribu pun dibeli karena nggak bisa lepas dari gula," ujar dia.
Hal senada disampaikan M Pinem, seorang pedagang sembako di pasar Peringgan. M Pinem mengatakan, kenaikan harga yang signifikan hanya terjadi pada gula pasir. Sedangkan untuk sembako lain, seperti minyak, tepung, mentega, dan beras diklaim masih stabil.
"Nggak ada kenaikan yang drastis kali jelang lebaran ini, cuma gula saja. Ini pun nggak tahu naiknya gara-gara apa. Tapi stok aman," kata M Pinem.
Saat ini, tepung terigu yang ada di dua pasar ini dijual dengan harga Rp8ribu hingga Rp10 ribu per kg, minyak goreng Rp11 ribu per kg, mentega dari Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per kg, dan beras dari Rp11 ribu hingga Rp14 ribu per kg.