Selasa 21 Jun 2016 01:51 WIB

Industri Produk Kemasan Diprediksi akan Meningkat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Air minum dalam berbagai kemasan, ilustrasi
Air minum dalam berbagai kemasan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk kemasan diprediksi akan meningkat secara global pada 2020 sebesar 1 triliun dolar AS. Peningkatan ini harus dibarengi dengan kemampuan pabrikan percetakan dan kemasan dalam mengikuti kecepatan perubahan permintaan konsumen.

Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Eropa Liz Wilks mengatakan pertumbuhan produk dari bahan kertas dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari tampilan hingga kesesuaian untuk berbagai teknik cetak, serta tetap memperhatikan faktor keberlanjutannya. Selain itu, bahan-bahan yang berkelanjutan merupakan faktor kunci kesuksesan industri ini.

"Kita bisa melihat akan ada lebih dari 9 miliar konsumen di dunia ini pada 2050, dan akan lebih banyak orang hidup di perkotaan. Hal ini akan menyebabkan permintaan lebih banyak untuk jasa makanan dan kemasan makanan," ujar Liz dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6).

Pasar produk mewah akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan produk kemasan. Diperkirakan pertumbuhan ini mencapai 19 persen pada 2019 dan menciptakan nilai pasar sebesar 17,7 miliar dolar AS.

Sementara, pertumbuhan sepanjang Asia Pasifik dan Amerika Tengah serta Amerika Selatan diperkirakan mencapai 6 persen dan 9 persen per tahun. Hal ini seiring dengan pertumbuhan generasi konsumen baru yang memulai mengakses produk kemasan yang mewah.

Pasar Eropa Barat dan Amerika Utara diperkirakan juga akan meningkat sebesar 3 persen per tahun. Peningkatan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh sektor produk kemasan pesanan khusus yang dipersonalisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement