Sabtu 18 Jun 2016 08:28 WIB

Peluncuran BRIsat Kembali Tertunda, Ini Kata Wapres JK

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Parabola BRIsat
Foto: dok. BRI
Parabola BRIsat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran roket yang akan membawa satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) lagi-lagi ditunda. Namun demikian, peluncuran satelit tersebut tetap mendapat dukungan penuh dari wakil presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). 

Pasalnya, peluncuran satelit  BRIsat bakal berimbas kepada sistem layanan BRI yang juga berdampak pada perkreditan UMKM. "Pak JK sangat concern terhadap kredit yang membantu UMKM bagi rakyat," kata Komisaris Utama BRI, Mustafa Abubakar di Jakarta, Sabtu (19/6) usai penundaan peluncuran satelit.

Mustafa mengatakan, Wapres JK memberi dukungan penuh terhadap operasional satelit milik BRI tersebut. Dia menambahkan, operasional satelit bakal memberikan jangkauan pelayanan BRI yang kebih luas kepada masyarakat.

"Dengan adanya satelit, dia (JK) sangat berharap suku bunga single digit bisa lebih mudah dicapai yang akan berpengaruh kepada bunga kredit," katanya.

Sebelumnya, pemanfaatan BRIsat akan memangkas biaya operasional BRI hingga 40 persen. Sebelum dibangunnya satelit, perseroan harus menyewa satelit senilai Rp 500 miliar per tahun yang memiliki 23 transponder. 

Dengan dioperasikannya BRIsat BRI tidak perlu menyewa lagi, namun cukup mengeluarkan investasi Rp 3,375 triliun untuk BRIsat dengan masa penggunaan 17 tahun. "Penekanan biaya operasional ini nanti akan berpengarub ke bunga kredit," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement