Kamis 16 Jun 2016 22:16 WIB

'Pemangkasan Anggaran Berimbas pada Pertumbuhan Ekonomi'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
Anggaran Negara (ilustrasi)
Foto: Antara
Anggaran Negara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah memangkas sejumlah anggaran di kementerian dan lembaga (K/L) akibat menurunnya penerimaan negara. Menurut Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, pemangkasan anggaran di K/L ini akan menggangu pertumbuhan ekonomi.

"Sudah barang tentu pertumbuhan ekonomi akan terganggu akibat pemotongan anggaran," kata Wijayanto di Jakarta, Kamis (16/6).

Ia melanjutkan, pemerintah berupaya agar dampak dari pemangkasan anggaran di tiap kementerian dan lembaga tak memberikan pengaruh yang besar, di antaranya mengendalikan tingkat inflasi sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi dan konsumsi dapat terjaga.

Selain itu, pemerintah juga berupaya mengefektifkan program yang dijalankan, seperti program dana desa serta mendorong percepatan realisasi investasi dari pihak swasta.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sempat menyampaikan pengurangan belanja di tiap K/L tak akan mempengaruhi penurunan pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, penurunan pertumbuhan ekonomi tidak hanya disebabkan pemangkasan anggaran.

"Itu kan pertumbuhan ekonomi tidak hanya karena anggaran. Anggaran ini penting, tapi bukan hanya itu," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/6).

Ia menerangkan, penurunan pertumbuhan ekonomi juga dapat dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor dan industri di tanah air, serta menurunnya pendapatan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement