REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan merevisi target pertumbuhan kredit 2016 dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, Pahala N Mansury menjelaskan, sebelumnya target pertumbuhan kredit dalam RBB ditetapkan sebesar 12-14 persen. Namun, angka itu akan diubah menjadi 9-10 persen.
"Jadi secara nominal sebetulnya tidak ada revisi. Tapi karena angka 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan apa yg kita prediksikan sebelumnya, karena masih ada perlambatan, maka angka pertumbuhan kredit direvisi jadi 9-10 persen," ujar Pahala N Mansury di Jakarta, Rabu (15/6) malam.
Pahala menyebutkan, hingga kuartal kedua tahun ini beberapa segmen pertumbuhan kredit tercatat tumbuh masih cukup bagus. Seperti kredit konsumer khususnya di kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan mikro yang tumbuh di atas 20 persen. "Kemudian untuk korporasi growth di low double digit," imbuhnya.
Direktur Risk Management and Compliance Achmad Siddik Badruddin menambahkan, pada Kuartal II ini diperkirakan pertumbuhan kredit masih di bawah 10 persen.
Menurutnya, hal ini memang masih tergantung dengan ekonomi yang tumbuh lambat. Sehingga perseroan lebih selektif dalam pemberian kredit ke sektor-sektor tertentu seperti pertambangan dan komoditas. Namun, apabila ada prospek penyaluran kredit yang bagus di sektor tersebut, akan dievaluasi lebih lanjut.