Kamis 16 Jun 2016 19:44 WIB

Kementan Manfaatkan Citra Satelit untuk Akurasi Data

Foto citra satelit
Foto citra satelit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk memanfaatkan citra satelit guna meningkatkan akurasi data pertanian nasional.

Untuk merealisasikan hal itu Sekjen Kementan Hari Priyono bersama Sekretaris Utama Lapan, Ignatius Loyola Arisdiyo.melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi, data dan informasi penginderaan jauh satelit di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (16/6).

"Kerja sama ini guna mendukung pembangunan pertanian melalui upaya perbaikan kualitas data pangan," kata Sekjen Kementan Hari Priyono.

Data Lapan yang digunakan untuk mendukung perbaikan data pangan berupa citra satelit yaitu CitraIkonos, GeoEye, QuickBird, WorldView-1, WorldView-2, dan Pleides. Citra satelit tersebut digunakan untuk pemetaan lahan pertanian sawah, perkebunan, hortikultura maupun pemetaan infrastruktur jaringan irigasi, jalan usaha tani dan lainnya.

Kemudian, Citra Landsat, NOAA, dan MODIS digunakan untuk peramalan fase pertanaman padi. "Untuk memantau pertanaman padi mulai dari fase penggenangan, fase tanam, vegetatif-1, vegetatif-2, vegetatif maksimum, generatif-1, generatif-2, hingga panen dan bera, dipantau menggunakan citra landsat-8," ujarnya.

Menurut Hari, hasil dari citra satelit ini sangat bermanfaat digunakan sebagai sarana early warning system atau sistem peringatan dini dan bahan pengambilan kebijakan pangan. Selain itu, untuk perancangan teknis di lapangan di antaranya program percepatan tanam, estimasi kebutuhan benih, pupuk, pascapanen, dan juga estimasi stok.

Hasil pengolahan data citra satelit tersebut, tambahnya, tentunya dilakukan ground-check di beberapa lokasi untuk mengevaluasi validitas dan kemantapan sistemnya. "Apabila sudah teruji handal terhadap formula citra satelit ini, maka diharapkan dapat dijadikan sebagai pengganti metode pengukuran luas tanam, panen dan produktivitas yang dilakukan konvensional," katanya.

Ia berharap hasil citra satelit ini dapat digunakan sebagai second-opinion atau pembanding terhadap keraguan data pangan yang saat ini banyak diperdebatkan.

Sementara itu, Sekretaris Utama Lapan, Arisdiyo menerangkan pemanfaatan citra satelit tersebut memiliki cakupan yang lebih luas sehigga akurasi datanya mencapai 88 persen. "Yakni dapat mengetahui kapan waktu panen, tingkat produktivitas suatu tanaman, mencitrakan luas lahan baku, dan lahan tanam," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement