Rabu 15 Jun 2016 21:16 WIB

Lelang Sukuk Negara Serap Rp 5,07 Triliun

Red: Nur Aini
Penjualan sukuk (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penjualan sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 5,07 triliun dari lelang lima seri sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN) yang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (15/6), menyebutkan penawaran yang masuk dari lelang dari seri SPN-S dan SBSN PBS berbasis proyek tersebut mencapai lebih dari Rp 6,9 triliun. Jumlah diserap atau dimenangkan tersebut lebih tinggi dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 4 triliun.

Rincian hasil lelang tersebut untuk seri SPNS01122016, jumlah dimenangkan sebesar Rp 0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,97969 persen dan tingkat imbalan diskonto. SBSN ini akan jatuh tempo 1 Desember 2016. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp 1,23 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,875 persen dan tertinggi 9,0 persen.

Untuk seri PBS009, jumlah nominal dimenangkan sebesar Rp 2,96 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31598 persen dan tingkat imbalan 7,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 25 Januari 2018. Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp 3,4 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,18750 persen dan tertinggi 7,625 persen.

Untuk seri PBS006, jumlah dimenangkan sebesar Rp 0,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,69973 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen. SBSN ini akan jatuh tempo pada 15 September 2020. Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp 0,3 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,65625 persen dan tertinggi 7,84375 persen.

Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan sebesar Rp 1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,20987 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen. SBSN ini akan jatuh tempo pada 15 Nopember 2031. Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp 1,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 8,15625 persen dan tertinggi 8,40625 persen.

Sementara itu untuk seri PBS011 tidak ada yang dimenangkan dari penawaran yang masuk. Penawaran yang masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp 0,1 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,875 persen dan tertinggi 8 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement