Senin 13 Jun 2016 15:40 WIB

KAI Sebut 85 Persen Tiket Kereta Lebaran Habis Terjual

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nur Aini
Sejumlah Calon penumpang melakukan pemesanan tiket kereta api mudik lebaran 2016 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/3).
Foto: Antara/Reno Esnir
Sejumlah Calon penumpang melakukan pemesanan tiket kereta api mudik lebaran 2016 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --PT Kereta Api Indonesia mencatat 85 persen tiket yang ada sudah habis terjual dalam rentang H-10 hingga H+10 Lebaran.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Edi Sukmoro meminta seluruh anak buahnya tidak cuti saat masa mudik dan balik Lebaran 2016.

"Kita juga minta seluruh pegawai, yang menyangkut operasional untuk tidak cuti, jadi cutinya digeser agar dapat melayani operasi Lebaran," katanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (13/6).

Menyambut masa Lebaran, KAI menetapkan H-10 hingga H+10 sebagai masa-masa padat penumpang. KAI pun menyiapkan armada sebanyak 1.600, yang sudah termasuk kereta tambahan sebanyak 38 perjalanan.

Ia optimistis, sisa 15 persen tiket Lebaran yang masih tersisa akan habis terjual. Edi melanjutkan, untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang, managemen KAI telah melakukan rapat koordinasi, tidak hanya di Stasiun Pasar Senen, melainkan juga stasiun-stasiun besar lain.

Memang, ia akui, kepadatan penumpang di Stasiun Pasar Senen merupakan yang tertinggi dengan rataan 20 ribu penumpang setiap harinya.

"Sehingga yang paling urgent diatur bukan hanya penumpang tapi parkiran, karena terbatas. Kalau nggak diatur cermat, nyangkutnya, macetnya bisa kemana-mana," ujarnya.

Selain itu, ke depan, ia berencana melakukan peremajaan dan penambahan gerbong untuk penumpang.

"Yang pasti kita ingin meremajakan 880 kereta. Karena itu usianya sudah 30 tahun ke atas, 30-50 tahun yang memang sudah masa teknis harus diganti," ungkapnya.

Proses peremajaan, kata dia, akan berjalan secara bertahap dengan tenggat waktu tiga tahun ke depan.

"Kita upayakan berangsur, nggak bisa sekaligus, mungkin setahun 300 atau 250, dalam tiga tahun habis," katanya menambahkan.

Baca juga: 4 Gerbang Pembayaran di Ruas Tol Jakarta-Brebes Dihapus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement