REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menambah lajur gardu menjadi 26, hal itu merupakan persiapan implementasi integrasi pembayaran tol.
"Sebelumnya jumlah gardu di Palimanan itu ada 11 dan sekarang dengan adanya sistem integrasi pembayaran, maka kami bangun menjadi 26 gardu," kata Wakil Presiden Direktur PT LMS Hudaya Arryanto, di Cirebon, Senin (13/6).
Ia menuturkan dengan adanya 26 lajur gardu, pihaknya bisa mengoptimalkan 21 lajur gardu, ketika ada kemacetan atau pada arus mudik dan balik. Dimana gardu yang digunakan itu berjumlah 21 dari arah Jakarta dan Lima lajur gardu untuk kendaraan ke Jakarta, itu ketika mudik dan nanti sebaliknya.
Hal tersebut merupakan upaya untuk memperlancar arus mudik maupun balik pada lebaran tahun 2016 ini, karena pastinya volume kendaraan akan meningkat. "Nanti ketika arus mudik dari arah Jakarta akan kami buka 21 lajur gardu dan lima untuk ke Jakarta," ujarnya.
Selain di gerbang utama Cipali, pihaknya juga menambah lajur gardu di pintu keluar Sumberjaya, dari semula empat lajur gardu dijadikan enam lajur. Penambahan itu juga salah satu antisipasi apabila di gerbang utama Cipali tepatnya Palimanan terjadi antrean panjang.
"Semua penambahan lajur gardu itu upaya meminimalkan macet yang kerap terjadi di pintu tol," tuturnya.
Ia menambahkan untuk para pemudik diharapkan membawa uang pas atau dengan menggunakan kartu pembayaran elektronik untuk mempersingkat antrean.