Sabtu 11 Jun 2016 06:23 WIB

Dolar AS Menguat Setelah Data Pengangguran di Amerika Turun

Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada penukaran uang di Jakarta.  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada penukaran uang di Jakarta. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (10/6) atau Sabtu pagi (11/6) WIB, karena data ekonomi positif baru-baru ini meredakan kekhawatiran pasar untuk pertumbuhan ekonomi AS yang lamban.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa dalam pekan yang berakhir 4 Juni, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 264 ribu, turun 4.000 dari level direvisi minggu sebelumnya. Perkiraan terbaru ini, juga di bawah konsensus pasar 270 ribu.

Data pengangguran positif meredakan beberapa kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,66 persen menjadi 94,576 pada akhir perdagangan Jumat (10/6).

Analis mengatakan greenback akan bertahan dalam kisaran sempit menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve Juni pada minggu depan. Pada akhir perdagangan New York, euro merosot ke 1,1261 dolar AS dari 1,1326 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4257 dolar AS dari 1,4471 dolar AS. Dolar Australia turun ke 0,7380 dolar AS dari 0,7440 dolar AS.

Dolar AS dibeli 106,71 yen Jepang, lebih rendah dari 106,75 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9639 franc Swiss dari 0,9638 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2765 dolar Kanada dari 1,2721 dolar Kanada.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement