Jumat 10 Jun 2016 09:54 WIB

Investor Jepang Minati Tol Laut Rp 365 Miliar

Tol Laut. ilustrasi
Tol Laut. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investor Jepang berinvestasi senilai Rp 365 miliar pada bidang jasa angkutan (tol) laut dalam negeri untuk barang khusus dari Surabaya ke wilayah timur Indonesia termasuk Papua.

Minat investasi tersebut diidentifikasi dalam pertemuan satu per satu yang dilakukan dengan sejumlah perusahaan potensial saat kunjungan kerja Kepala BKPM Franky Sibarani ke Jepang. "Kami akan memfasilitasi minat investasi yang tergolong strategis tersebut. Program tol laut bertujuan untuk mempermudah arus barang terutama di daerah Indonesia timur. Ini akan berdampak positif pada pemerataan pembangunan," kata Franky dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/6).

Menurut Franky, minat investasi dari perusahaan jasa angkutan laut Jepang tersebut diharapkan dapat segera direalisasikan. "Untuk proses komitmen investasi kami harapkan dapat dilakukan tahun ini, sehingga dapat dikawal hingga proses realisasi investasi," katanya.

Selain minat di bidang jasa angkutan laut, Franky juga menerima dua perusahaan Jepang lainnya yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Satu perusahaan yang bergerak di bidang industri "sanitary napkin" (pembalut) berminat untuk memperluas usahanya sedangkan satu perusahaan lain di bidang komponen otomotif akan segera berdiri dengan membangun pabrik di daerah Karawang.

"Minat investasi di bidang komponen otomotif membuktikan bahwa Indonesia telah berada pada jalur yang tepat sebagai basis produksi otomotif bagi Jepang," katanya.

Sejak tahun 2010, Jepang selalu menjadi salah satu negara asal sumber utama investasi di Indonesia dengan realisasi investasi sebesar 16 miliar dolar AS. Berdasarkan data BKPM, pertumbuhan komitmen investasi Jepang masuk dalam 10 negara prioritas pemasaran yang pada tahun 2015 naik 40 persen di atas pertumbuhan komitmen investasi asing yang hanya 29 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement