Kamis 09 Jun 2016 13:10 WIB

Kepala Bappenas Dukung Penurunan Target Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati penurunan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam rancangan perubahan APBN (RAPBNP) 2016. ‎ Dari asumsi 5,3 persen pada APBN 2016, nilai ini akan diturunkan hingga 5,1 persen dalam RAPBNP 2016.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menuturkan, keputusan mengenai asumsi makro termasuk pertumbuhan ekonomi memang menjadi wewenanga dari pemerintah yang diwakili Kementerian terkait dengan Komisi XI DPR.

Namun, dengan melihat kondisi Perekonomian global yang masih belum stabil bahkan cenderung menurun, tidak salahnya jika pemerintah juga ikut menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi.

"Kondosi ekonomi dunia masih sulit. Nah berbagai pihak telah memprediksi kondisi ekonomi 2016 tidak secerah yang diperkirakan sebelumnya," kata Sofyan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/6).

‎Sofyan menjelaskan, angka 5,3 persen dalam asumsi makro APBN 2016 awalnya memang cukup relevan dengan pencapaian pada kuartal IV 2015. Namun seiring perjalanan yang memperlihatkan perekonomian global yang masih stagnan, maka pemerintah juga harus merevisi PE karena pertumbuhan perekonomian masih banyak ditentukan oleh faktor eksternal.

"Ini kan diperbaiki agar APBN kita kredibel. Jadi Mari kita tetapkan sebuah target yang benar-benare kredibel," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement