Rabu 08 Jun 2016 14:44 WIB

Pemerintah Targetkan Lima FSRU Terbangun 2017

Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung milik PT PGN LNG Indonesia.
Foto: Dok PGN
Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung milik PT PGN LNG Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan sebanyak lima unit fasilitas penampungan dan regasifikasi terapung atau floating storage and regasification unit (FSRU) gas alam cair sudah terbangun pada 2017.

Data Kementerian ESDM yang diperoleh di Jakarta, Rabu (8/6) menunjukkan, saat ini, FSRU yang sudah terbangun sebanyak dua unit yakni di Jabar dan Lampung. Selanjutnya, pada 2018, ditargetkan sebanyak tujuh FSRU sudah beroperasi dan bertambah menjadi sembilan pada 2020.

Sedangkan, berdasarkan data yang sama, regasifikasi di darat (land based) ditargetkan sudah terbangun 24 unit pada 2017. Kemudian meningkat menjadi 46 unit regasifikasi darat pada 2018, 62 unit pada 2019, dan 64 unit pada 2020.

Sebelumnya, Kepala Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, pemerintah akan membangun banyak infrastruktur gas untuk mengantisipasi pemanfaatan energi bersih tersebut. "Ke depan, Indonesia lebih banyak akan memakai gas bumi, karena produksi minyak menurun," katanya.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas (SKK Migas) menyebutkan, pada 2020, produksi minyak diperkirakan hanya mencapai 520 ribu barel per hari atau turun cukup jauh dibandingkan realisasi 2015 sebesar 783 ribu barel per hari.

Secara rinci, SKK Migas memprediksikan produksi minyak periode 2016 hingga 2020 adalah 810 ribu barel per hari pada 2016, lalu turun menjadi 750 ribu barel per hari pada 2017, 650 ribu barel per hari pada 2018, turun lagi menjadi 580 ribu barel per hari pada 2019, dan 2020 sebesar 520 ribu barel per hari. Sebaliknya, sesuai data yang sama, produksi gas bumi cenderung stabil hingga 2020.

SKK Migas memperkirakan produksi gas pada 2020 mencapai 1,175 juta barel setara minyak per hari atau lebih tinggi sedikit dibandingkan realisasi 2015 yang tercatat 1,099 juta barel setara minyak per hari.

Untuk 2016, SKK Migas memprediksikan produksi gas sebesar 1,115 juta barel setara minyak per hari, lalu berturut turut 2017 sebesar 1,11 juta barel setara minyak per hari, 2018 1,185 juta barel setara minyak per hari, 2019 1,125 juta barel setara minyak per hari, dan 2020 1,175 juta barel setara minyak per hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement