Senin 06 Jun 2016 12:45 WIB

40 Proyek Investasi Manfaatkan KLIK BKPM

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, ada sebanyak 40 proyek investasi yang sudah memanfaatkan Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dengan nilai total investasi mencapai Rp 57,08 triliun dengan luas tanah sebesar 618,64 hektare (ha).

Dalam monitoring yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tercatat ada 8 proyek investasi baru yang memanfaatkan fasilitas KLIK sepanjang 30 Mei-3 Juni 2016. Kedelapan proyek tersebut memiliki nilai investasi Rp 1,45 triliun dengan luas tanah 21,60 ha di dua kawasan industri peserta KLIK.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan dengan penambahan 8 proyek tersebut, total ada 40 proyek investasi yang sudah memanfaatkan layanan KLIK. Franky merinci, dari 40 proyek tersebut, 17 diantaranya sudah memasuki tahap konstruksi di delapan kawasan industri dengan nilai investasi Rp 9,19 Triliun dan luas tanah 215 Hektar. 

Sementara itu, 23 proyek lainnya dalam tahap persiapan untuk konstruksi di lima kawasan industri dengan nilai investasi Rp 47,89 triliun dan luas tanah 403,64 ha. Ini membuktikan layanan KLIK semakin diminati oleh investor. 

"BKPM terus melakukan pemantauan agar proyek –proyek yang sudah memanfaatkan layanan KLIK ini, sehingga tujuan dari inisiatif ini dapat tercapai. Maksud KLIK adalah untuk mendorong akselerasi realisasi investasi. Dengan investor langsung melakukan proses konstruksi ke kawasan industri yang di tetapkan maka terjadi percepatan dari time lag komitmen investasi ke realisasi investasi,"ujar Franky dalam keterangan resmi tertulis, Senin (6/6).

KLIK merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pencapaian target investasi nasional tahun ini yang mencapai Rp 594,8 triliun, yang diluncurkan Presiden Jokowi 22 Februari 2016 yang lalu. 

Saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas KLIK dengan total luasan 10.022 ha. 14 Kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni Jawa Tengah terdiri dari 3 kawasan industri seluas 840 ha, Jawa Timur terdiri dari 1 kawasan industri seluas 1.761 ha, Sulawesi Selatan 1 kawasan industri seluas 3.000 ha, Banten terdiri dari 3 kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 ha, Jawa Barat terdiri dari 5 kawasan industri dengan total luas lahan 1.111 ha dan Sumatra Utara terdiri dari 1 kawasan industri seluas 100 ha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement