Sabtu 04 Jun 2016 02:55 WIB

Produk Furnitur Indonesia Laku Keras di Dubai

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bayu Hermawan
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran "Exclusive Furniture Show 2015" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Produk furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi pembelian sebesar 9,95 juta dolar AS dalam pameran Index Exhibition 2016 di Dubai World Trade Center.

Para pembeli yang tertarik dengan produk furnitur tersebut tidak hanya berasal dari Uni Emirat Arab  (UEA), namun juga dari Arab Saudi, Qatar, Lebanon, Kuwait, dan beberapa negara di kawasan Afrika.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center  (ITPC) Dubai Gusmalinda Sari mengatakan, dalam pameran tersebut hampir semua transaksi diperoleh dari pembelian langsung selama pameran dan produk-produk furnitur Indonesia nyaris ludes diborong para  pembeli.

Selain itu, banyak juga permintaan untuk mengisi hotel dan membangun vila, restoran, serta apartemen. Saat ini, Dubai sedang dalam masa persiapan pembangunan hotel dan apartemen secara besar-besaran untuk Expo 2020 mendatang.

"Pameran ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai pintu gerbang untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia ke UAE, serta menjadi bagian dari  supplier Dubai," ujar Gusmalinda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6).

Terdapat 15 perusahaan furnitur dan kerajinan tangan asal Indonesia yang ikut serta dalam pameran Index Exhibition 2016. Selain itu, ada dua perusahaan yang difasilitasi oleh ITPC dan KJRI Dubai yaitu Mbiyen yang menampilkan furnitur dari bahan kayu daur ulang, dan Tiga Satria Perkasa yang menampilkan furnitur berbahan rotan sintetis.

Sedangkan 10 perusahaan lainnya difasilitasi oleh Kementerian Koperasi & UKM yaitu Casafa Community, PT Armindo Intercorp, Yuka Stone Art Versaguna, PT Nuansa Porselen Indonesia, Bunga’s Bed Sheets, Jayakawentar, Home Décor dan Deboug.

Selain itu, terdapat 2 perusahaan yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung yaitu CV Viku Furniture dan Leatique, serta satu perusahaan yang berpartisipasi secara mandiri yaitu Integra Group.

Gusmalinda mengatakan, Index Exhibition merupakan pameran yang sangat potensial dan relevan diikuti oleh pengusaha furnitur sera kerajinan tangan Indonesia. Sebab, pameran ini diikuti oleh 726 peserta dari 50 negara di seluruh dunia.

Selama empat hari pameran berlangsung ada sekitar 50  inquiry yang diterima ITPC Dubai, diantaranya adalah permintaan untuk produk furnitur, desain ruangan, dan flooring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement