Kamis 10 Mar 2016 18:19 WIB

Industri Furnitur Diyakini Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran "Exclusive Furniture Show 2015" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) meyakini industri furnitur bakal menjadi komoditas ekspor andalan masa depan sehingga akan mendongkrak pula kinerja perekonomian Indonesia.

"Industri furnitur dan kerajinan memiliki potensi yang tinggi dan dapat menjadi andalan di masa depan," kata Ketua Umum Asmindo Taufik Gani di Jakarta, Kamis (10/3).

Dia mengingatkan bahwa data BPS menunjukkan nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan pada tahun 2015 mencapai 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut, lanjutnya, menunjukkan bahwa potensi industri furnitur masih sangat besar dan mungkin untuk berkembang lebih lagi.

Asmindo bersama-sama dengan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) pada 2016 juga menggelar IFFINA, yaitu Pameran Furniture Indonesia yang mengusung konsep "Unleashing High Quality Furniture Indonesia for International Market".

Ia memaparkan, pameran tersebut sebagai sarana untuk menunjukkan potensi Indonesia di dunia internasional, serta menyasar 3.500 buyer dan hingga pekan lalu sudah terdaftar 1.978 buyer dari 87 negara. "Kami menargetkan transaksi sebesar 700 juta dolar AS," katanya.

Pameran Furniture Indonesia 2016 yang diikuti oleh 300 exhibitor domestik dan asing itu dinilai akan menampilkan keunikan beragam furnitur bermaterial rotan dan kayu dari Indonesia.

Dia juga mengemukakan, pihaknya berkolaborasi dengan Pameran Mozaik Indonesia, yaitu sebuah pameran bagi perdagangan antarpebisnis yang akan memamerkan produk-produk terbaru dari produsen maupun manufaktur.

Sebagaimana diwartakan, ajang Furniture Indonesia 2016 merupakan satu-satunya pameran perabotan di Indonesia yang diakui sebagai rangkaian pameran ASEAN Furniture Industries Council serta menjadi agenda rutin tahunan pemerintah Republik Indonesia.

Sesuai data tahun 2014, industri kreatif telah berkontribusi cukup besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, rata-rata sekitar 7,1 persen dan menyerap rata-rata tenaga kerja sebanyak 11,7 juta orang atau sekitar 10,65 persen dari total jumlah tenaga kerja nasional per tahun.

Selain itu, Asmindo juga mencatat nilai ekspor mebel yang diperkirakan mencapai antara 1,7 miliar dolar AS hingga 1,9 miliar dolar AS per tahun. Pameran Furniture Indonesia merupakan transformasi dari Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA) yang telah diselenggarakan sebanyak 8 edisi sejak 2008-2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement